Contoh proposal
Halaman judul contoh: The correlation between SMK students’ understanding of sentence pattern and their achievement on reading comprehension at second grade of SMK Muhammadiyah 1 Metro.
Chapter I : Introduction
1.2 Problem Identification
• Sentence pattern
• Reading comprehension
• Reading skill
• Word form
• Lexical-combination and structure
1.3 Problem Limitation
• Student understanding sentence pattern
• Reading comprehension
1.4 Problem Formulation
• How far the score competence student understanding sentence pattern an optimal yet.
• How far the score competence of student reading comprehension an optimal yet.
• How far the correlation between students` understanding sentence pattern and their achievement in reading comprehension.
1.5 Research scope
• SMK Muhammadiyah 1 Metro
• Second year
• Reading and sentence pattern
• 2010/2011
1.6 Research objective
• To investigate the correlation between student understands of sentence pattern and their achievement on reading comprehension.
• To see how well the students understanding of sentence pattern
• To see how well the students achievement of reading comprehension.
1.7 Research benefit
• As a contribution for an English teacher
• For the children
Chapter II : Theoretical framework
2.1 Previous research overview
• SMAN 2 Bandar Lampung By Tirza Aseany about : The correlation between students` learning strategies in reading and students` reading achievement at the second year.
• SMAN 3 Semarang By Dewi Ratnawati about: The correlation between student vocabulary mastery and reading comprehension
• SMAN ! Terbanggi Besar By Fitry Paulina about: The correlation between SMA students` Understanding of sentence pattern and their achievement reading comprehension. At the second year of SMAN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah.
2.2 Theoretical review
• Content of reading comprehension
• It can be deduced that reading comprehension needs knowledge. Covering all language aspects, namely, vocabulary, structure, lexical combination, and accuracy of graphic symbols.
2.3 Thinking Framework
1. The researcher knows how the important the sentence pattern in reading. It means that by the student who wants to read English passage.
2.4 Hypothesis
2. Ha. There is a positive correlation between SMK students` understanding of sentence pattern and their achievement reading comprehension at second grade of SMK Muhammadiyah 1 Metro 2010/2011
3. Ho. There is no significant correlation between SMK students` understanding of sentence pattern and their achievement on reading comprehension at second grade of SMK Muhammadiyah 1 Metro 2010/2011.
4. Statistic Hypothesis
• Ha: ≥0.6= there is high and positive correlation
• Ho: ≤0.2= there is no correlation.
2.5 Relationship between sentence pattern and reading comprehension
• Relationship between sentence pattern and reading comprehension.
• Ability in reading comprehension.
• Ability to reading comprehension.
Chapter III : Research method
3.1 Research design
5. Description Quantitative Method( Simple Analyze: Classify Investigate)
3.2 Research variable
6. Variable X (Understanding of sentence pattern as the independent variable)
7. Variable Y (Reading ability as the dependent variable)
8. Variable XY (Understanding sentence pattern and achievement in reading comprehension)
3.3 The population and sample
• The population of this research was all the second years students of SMK Muhammadiyah 1 Metro in the academic year of 2010.
• The sample for correlation research is chosen by using the method acceptable sampling.
3.4 Research instrument
9. Try –out
10. Data treatment Technique
3.5 Data collecting technique
• The data of this research was collected by presenting the tests to the students.
1. Understanding of the sentence pattern test and
2. Reading comprehension test.
3.6 Data analysis technique
• Normality test of the data
• Random test
• Homogeneity test
• Hypothesis test
3.7 Data analysis technique
• Rumus/formula
PENJELASAN MENGAENAI SUMBER DATA, POPULASI, DAN SAMPEL
Kegiatan penelitian baik penelitian social ataupn penelitian eksakta selalu berkaitan dengan sumber data. Didalam sejarah perkembangan penelitian, pada awalnya yang dikatakan sebagai penelitian sumber data hanyalah apa yang ditemui oada saat itu baik yang dilihat ataupun yang didengar tanpa mempertimbangkan segi pekembangan dan waktu.
A PENGERTIAN SUMBER DATA
Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Sumber data yang bersiffat kualitatif didalam penelitian diusahakan tidak bersifat subjektif, oleh karena itu perlu diberi peringkat bobot. Di bawah ini di berikan contoh tentang sumber data.
1. Sumber data dalam bentuk benda nyata antaara lain :
a. Barang hidup misalnya: manusia, hewan,tumbuhan.
b. Barang mati misalnya: rumah, sepeda, jembatan, pesawat.
2. Sumber data dalam bentuk abstrak antara lain:
a. Perasaan, kepercayaan.
b. Kekuatan supranatural.
3. Sumber data dalam bentuk peristiwa/gejala antara lain:
a. Gejala alami misalnya: tanah longsor, banjir, gerhana matahari.
b. Gejala non alami misalnya: meningkatnya kenakalan remaja, meningkatnya kesatuan dan persatuan bangsa, budaya membaca pada anak.
4. Sumber data kuantitatif:
Sumber data kuantitatif adalah sumber data yang mampu disuughkan dalam bentuk angka-angka. Sumber data yang demikian akan sangat menguntungkan didalam pekerjaan analisis, karena secara langsung dapat diterapkan metode analisis disamping lebih bersifat objektif.
Contoh: Selama tahun 2002 pada kwartal pertama di pulau jawa terjadi peristiwa gempa bumi 20 kali, banjir 5 kali dan kebakaran hutan 2 kali.
5. Sumber data kualitatif
Sumber data kualitatif adalah sumber data yang disuguhkan dalam bentuk dua parameter abstrak misalnya: banyak-sedikit, tinggi-rendah, tua-muda, panas-dingin.
Agar sumber data tersebut dapat dianalisis dengan metode statistic maka data kualitatif harus ditrasformasikan menjadi sata yang bersifat kuantitatif. Agar usaha mentransformasikan nilai tersebut terlepas/bebas dari subjektifitas diperlukan penguasaan bidang ilmu yang bersangkutan.
Contoh: Suatu kasua pencurian sepedamotor dikatakan kecil apabila jumlah pencurian antara 1-4 tiap hari. Dikatakan besar apabila pencurian antara 5-10 tiap hari.
6. Populasi
Sesuai dengan kepentingan dalam penelitian, sumber data dapat dikelompokkan menjadi bagian yang lebih kecil. Pengelompokan ini dapat dilakukan dengan menambah factor/parameter.
Contoh: Kelompok mahasiswa dapat dibagi menjadi
• Mahasiswa baru
• Mahasiswa lama, yang kemudian dapat dibuat menjadi sub kelompok
1. Mahasiswa lama tingkat sarjana muda.
2. Mahasiswa lama tingkat sarjana
Pada proses pengkelompokan yang pertama ( a dan b) didasarkan atas status sebagai mahasiswa, sedang proses pengkelompokan yang kedua ( b-1 dan b-2) ditambah factor tingkat penguasan ilmu.
Tiap kelompok ataupun bagian dari kelompok terdiri dari beberapa unit yang mempunyai sifat atau karakter yang sama. Kelompok yang semikian disebut dengan istilah populasi. Setiap penelitian baik itu penelitian eksakta maupun penelitian non eksakta selalu dengan berhadapan dengan bervariasi sumber data, populassi serta sempel.
Populasi adalahkeseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki sumber tertentudan sama. Beberapa pengkelompokan adalah
1. Populasi berdasarkan atas jumlah
2. Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang lingkup yang lebih dipersempit
3. Populasi berdasarkan atas variansi unsure pembentuk sumber data
B. PENGERTIAN TENTANG SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sample
1. Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi: Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sempel juga dicirikan oleh sample yang sama.
2. Mewakili dari populasi, apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil sebuah sample maka hasil pengujian sample tersebut akan mewakili seluruh anggota populasi.
3. Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis, berkaitan dngan keterangan di atas maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh anggota populasi.
Tujuan pengambilan sample
1. Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti, hal ini akn lebih bermanfaat apabila cara pengujian obyekdilakukan hingga rusak.
2. Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi berusaha dengan membuat generalisasi hasil analisis.
3. Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana ataupun tenaga peneliti.
Untuk itu dalam penarikan sample dari sejumlah populasi agar tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan penelitian perlu dipenuhi beberapa persyaratan.
Tahapan menentukan sample
Tahapan ini perlu dicermati seksama, karena pengambilan sample yang keliru mengakibetkan hasil penelitian akan bias atau tidak valid. Tahapan tersebut adalah:
1. Tentukan populasi terlebih dahulu ( jangan dibalik menentukan jumlah sample, baru kemudian menentukan populasi).
2. Batasi luasnya dngan menegaskan karakteristik populasi teoritis dengan cara melakukan identitas dan inventarisasi terehadap sifat-sifat populasi sebagai ruang lingkup dalam usaha dalam melakukan generalisasi. Perlu diperhatikan sekali lagi pengambilan sample yang salah, hasil penelitian akan bias.
LEMBARAN JUDUL
judul merupakan identifikasi yang mencerminkan karakteristik penelitian dan isi sekripsi sebadai salah satu bentuk laporan ilmiah. Oleh sebab itu perumusan nya harus menggambarkan pola hubungan sedikitnya dua variable dan sekaligus memperjelas metode penelitian dan analisis data yang akan digunakan dalam menelaah pola hubungan tersebut. Judul penelitian atau bentuk laporan hasil penelitian yang lain pada dasarnya dibedakan dalam dua judul berkaitan dan judul deskripsi.
1. Judul berkaitan
Menyatakan adanya keterkaitan antara dua variable atau lebih dalam suatu gejala empirik. Ditinjau dari pola hubungan terjadi, judul ini dibedakan lagi dalam tiga macam :
• Judul kausalita
Menyatakan adanya hubungan kausalita(sebab akibat) di antara variable-variable yang berkaitan, variable yang satu, variable yang tidak terikat (independent) mempengaruhi variable yang lain, variable terikat contoh :
Pengaruh Bina Usaha Swadaya Terhadap Peningkatan Keluarga Berencana di Kecamatan Limbangan.
• Judul resiprokal
Menyatakan hubungan pengaruh antara timbal(resiprokal) di antara variable-variable yang saling terikat contoh :
Pengaruh Timbal Balik Antara Kemiskinan dan Kebodohan di kecamatan limbangan.
• Judul asosiatif
Menyatakan adanya hubungan kerjasama antara variable-variable yang tidak sling mengikat contoh :
Kerjasama antara PSM dengan PKK dalam pembinaan Keluarga Miskin di Des pedasih Limbangan.
Koordinasi Lintas Sektor Antara Instansi Terkait Dalam Pengelolaan Gerkan Keluarga Berencana
Di kecamatan Limbangan.
• Judul fungsional
Menyatakan hubungan fungsional antara variable-variable yang terkait contoh :
Fungsi Bina Usaha Swadaya bagi Peningkaatan Pendapatan Keluarga di Kecamatan Limbangan.
Peranan technique Jigsaw Dalam Meningkatkan Kemampuan Speaking, Reading dan Writing Siswa SMP Kelas 1.
Peranan Metode Inquiry Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMA Kelas X.
Metode Pengumpulan Data
Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Fakta itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empiric, antara lain melalui analisis data.
Secara metodologis dikenal beberapa macam teknik pengumpulan data, di antaranya:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Angket
4. Studi dokumentasi
Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan – pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Orang yang melakukan observasi disebut terobservasi (observee).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi:
a. Diarahkan pada tujuan tertentu, bukan bersifat spekulatif, melainkan sistematis dan terencana.
b. Dilakukan pencatatan sesegera mungkin, jangan ditangguhkan dengan mengandalkan kekuatan daya ingat.
c. Diusahakan sedapat mungkin, pencatatan secara kuantitatif.
d. Hasilnya harus diperiksa kembali untuk diuji kebenarannya.
Keempat hal tersebutmenuntut adanya pedoman observasi yang dipersiapkan secara sistematika, misalnya untuk observasi terhadap kehadiran pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari, sebagai salah satu tolak ukur dalam penelitian masalah disiplin kerja.
Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Kedudukan kedua pihak secara berbeda ini terus dipertanyakan selama proses tanya jawab berlangsung, berbeda dengan dialog yang kedudukan pihak-pihak terlibat bisa berubah dan bertukar fungsi setiap saat, waktu proses dialog terus berlangsung.
Orang yang mengajukan pertanyaan dalam proses wawancara disebut pewawancara(interview) dan yang memberikan wawancara disebut(interviewe)
Inetrviewe dibedakan kedalam dua macam, yaitu responden dan informan. Responden adalah sumberdata primer, data tentang dirinya sendirisebagai objek sasaran penelitian, sedangkan informan adalah sumber data sekunder,data tentang pihak lain, tentang responden. Oleh sebab itu informan hendaknya dipilih dari orang yang banyak mengetahuiatau mengenal keadaan responden.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara:
1. Menjalin hubungan baik dengan yang akan diwawancarai serta menjelaskan maksud dari wawancara yang akan dilakukan dengan harapan dapat mengungkapkan sebanyak mungkindata yang ingin digali.
2. Menyatakan pernyataan yang tercantum dalam kuesioner(berasal dari bahasa Inggris yaitu quesionaire yang artinya serangkaian pertanyaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar